ARLO D. DUBA
Sumber: reformedworship.org
Diterjemahkan oleh Margie Yang (@margieyang)
Teologi baptisan telah mengalami reformasi yang luar biasa dalam lima puluh tahun terakhir. Begitu pula praktik baptisan, paling tidak di beberapa sisi. Beberapa gereja membuat kolam baptisan yang lebih besar dan lebih terlihat oleh jemaat. Para penggubah lagu telah menulis himne-himne baptisan yang baru dan indah. Jemaat dapat memperkenalkan anak yang baru saja dibaptis dengan menuntun anak tersebut berjalan di lorong utama gereja ketika sebuah lagu dinyanyikan; beberapa jemaat juga memberi persembahan untuk merayakan baptisan.
Namun, praktik sakramen baptisan masih cenderung menekankan nilai yang agak individual dan juga sentimental. Sering kali kita mengabaikan fokus misional baptisan, yaitu pergi ke seluruh penjuru dunia untuk memuridkan dan membaptis mereka (Matius 28:19). Atau kita melewatkan makna penting baptisan di mana kita mati dan bangkit bersama Kristus (Roma 6:3-6). Bahkan, ketika kita memperkenalkan sesuatu seperti Ibadah Paskah Semalam Suntuk (Easter Vigil), kita sering kali mengecilkan makna atau bahkan benar-benar melupakan hubungan yang sangat erat dengan baptisan.
Pembaruan Harian
Luther mengimbau umat Kristiani untuk mempraktikkan pembaruan perjanjian baptisan setiap hari dengan meletakkan satu tangan di kepala setiap pagi dan berkata, “Saya adalah pribadi yang telah dibaptis, dan hari ini saya akan menghidupi baptisan saya.” Calvin juga mengatakan bahwa kecondongan pada hal-hal jahat tidak akan berhenti, tetapi kita menguatkan hati karena apa yang “dimulai pada baptisan kita” harus terus diperjuangkan setiap hari hingga disempurnakan ketika kita pergi untuk hidup bersama Tuhan (Institutio, 4, 15, 11).
Pembaruan baptisan harus juga tampak dalam ibadah Minggu kita. Ini berarti baptisan, dalam segala kuasanya, harus kembali nyata dalam semua ibadah Minggu kita – tidak hanya ketika sakramen baptisan dilakukan, tetapi setiap Minggu.
Berbagai Makna Baptisan
Baptisan Kristen mengandung banyak makna:
Ikut serta dalam kematian dan kebangkitan Kristus dan penyatuan dengan Yesus Kristus dalam karya pekerjaan-Nya.
Penyucian, kelahiran baru, pengampunan dosa, komitmen yang mendalam, dan pertobatan kepada hidup yang lebih kudus.
Penggabungan ke dalam tubuh Kristus dan komitmen untuk melayani dalam gereja.
Karunia Roh Kudus dan pemberian kuasa untuk menjangkau melalui misi.
Tanda Kerajaan Allah dan pengajaran akhir zaman (eskatologi).
Kapan saja makna baptisan ini ditekankan dalam sebuah ibadah, pemimpin ibadah dapat mendekati kolam baptisan. Tentu saja ada kemungkinan untuk menjadikan kolam baptisan sebagai “tempat” kepemimpinan ibadah, bukan? Saya percaya kolam baptisan dapat diisi dengan air di setiap ibadah, dan jemaat harus dapat melihat (dan mendengar) air itu. Ada ribuan cara untuk menekankan, baik secara verbal maupun melalui aksi simbolis, keutamaan baptisan dan bagaimana menghidupinya setiap hari. Biarkan jemaat “merasakan” hubungan baptisan dan kehidupan setiap hari.
Cara untuk Mengenang Baptisan Kita
Berikut ini beberapa usulan untuk mengingatkan umat Allah tentang pentingnya dan keutamaan baptisan.
Pengakuan Dosa. Adalah baik dan sangat pas bagi rohaniwan untuk memimpin doa pengakuan dosa dari kolam baptisan. Berita anugerah dapat mengikuti kalimat berikut:
“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna mereka seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” (Yesaya 1:18). [Ketika mengucapkan kalimat tersebut, angkatlah air dari kolam baptisan, kucurkan kembali ke dalamnya dengan cara yang terlihat dan terdengar oleh jemaat.] “Saudara dan saudariku, percayalah pada kabar baik dari Injil: dalam Yesus Kristus dosamu telah diampuni; dosa-dosamu telah dicuci bersih.” [Sekali lagi mengambil air.]
Kemudian, jemaat berespon: “Syukur kepada Allah.”
Pengakuan Iman Rasuli. Memimpin Pengakuan Iman Rasuli dari kolam baptisan akan menjadi kesempatan luar biasa untuk mengajarkan jemaat bahwa pengakuan ini dipakai sebagai pengakuan baptisan gereja sepanjang sejarah, dan dengan mengatakan demikian, kita juga mengakui kesatuan dan komitmen yang sama dengan semua umat Kristiani dari segala zaman dan segala tempat.
Perjamuan Kudus. Setiap perayaan perjamuan kudus dilakukan, pembaruan baptisan juga dirayakan. Paulus dalam Roma 6 mengajarkan baptisan memberitakan kematian Tuhan yang menyelamatkan umat manusia, sampai Dia datang kembali. Dalam 1 Korintus 10:1-5, Paulus juga mengaitkan roti manna dengan air pembaruan dengan menghubungkan keduanya dalam peristiwa Paskah. Dalam 1 Korintus 5:7-8, Paskah dan perjamuan kudus lagi-lagi disebutkan bersama. Kita bisa dituntun untuk berpikir bahwa baptisan (permandian yang membuat kita bergabung dalam keluarga Allah) dan perjamuan kudus Tuhan (perjamuan yang olehnya kita diteguhkan terus-menerus dalam meja makan keluarga Allah) sebagai dua ekspresi dari satu sakramen, yaitu karya penyelamatan Allah dalam Kristus Yesus di peristiwa Paskah. Untuk membuat hubungan ini menjadi jelas bagi jemaat, rohaniwan yang bertugas sesekali menyampaikan undangan perjamuan dari kolam baptisan. Atau rohaniwan dapat memimpin doa penutup perjamuan dari kolam baptisan, sebagai sebuat pengingat bahwa kita telah disegarkan melalui perjamuan untuk meneruskan perjalanan menghidupi baptisan kita.
Panggilan Beribadah. Sebuah panggilan untuk hidup dalam komitmen, untuk hidup bermisi, untuk menatalayan, atau untuk ibadah apapun dapat menjadi panggilan yang penuh kuasa dan meyakinkan jika disampaikan dari kolam baptisan, menghubungkan jemaat dengan perintah baptisan untuk “pergi ke seluruh dunia”. Hal ini juga menekankan tujuan misi yang sesungguhnya, yaitu untuk membangun tubuh Kristus, bukan untuk meningkatkan jumlah jemaat atau mencapai target finansial.
Perayaan Pembaruan Baptisan. Di sini termasuk penerimaan jemaat baru dari gereja lain (atestasi), peneguhan para pejabat gereja atau guru yang baru, pengutusan tim misi, dan pengakuan iman.
Pernikahan. Cuplikan pembaruan baptisan secara singkat sebagai bagian dalam perayaan pernikahan Kristiani dapat ditemukan di akhir artikel.
Pemakaman. Seperti yang ditekankan Calvin dalam Institutio dan yang diajarkan Paulus dalam Roma 6, baptisan terkait erat dengan kematian (lihat juga Markus 10:38-40). Jadi sangatlah baik ketika ada bagian yang signifikan dari liturgi pemakaman bagi seorang Kristen dilakukan dari kolam baptisan.
Ibadah yang Lain. Berbagai perayaan yang meninggikan kesadaran rohani–syukuran karena pemulihan kesehatan, kelahiran anak atau cucu, pekerjaan baru, kembali dari konferensi atau acara yang inspiratif, atau sebuah pengalaman akan anugerah Allah yang luar biasa – dapat memasukkan pembaruan perjanjian baptisan dan dipimpin dari kolam baptisan.
Sering kali seseorang memohon untuk “dibaptis kembali” karena adanya kerinduan yang dalam untuk mengekspresikan kesadaran rohani yang mendalam. Kerinduan seperti ini haruslah dipupuk, tetapi diarahkan pada pembaruan baptisan dan bukan melalui pembaptisan ulang.
Jadilah kreatif dan giat dalam mencari serta menemukan cara untuk membuat para penyembah menyadari berbagai makna baptisan. Tawarkan karunia air, sebagai bagian dari pengalaman keseharian yang dapat dimaknai secara mendalam, sebagai pengingat akan komitmen iman Kristiani kita. Aktivitas membasuh dan minum yang kita lakukan setiap hari dapat menjadi pengingat akan iman dan kesempatan untuk perenungan dan pembaruan komitmen (1 Korintus 10:3). Sebagaimana perjamuan di meja Tuhan menjadi pelajaran akan bagaimana kita seharusnya menikmati makanan kita setiap hari, pengalaman yang berulang akan air baptisan dalam ibadah mingguan menolong kita untuk meningkatkan kesadaran akan makna baptisan, dan untuk kemuliaan Allah.
Bagaimanapun juga, baptisan adalah “sakramen dasar”. Bantulah jemaat Anda untuk memahami baptisan dan kolam baptisan sebagai hal mendasar dalam ibadah Minggu dan kehidupan setiap hari. Milikilah kolam baptisan yang ‘aktif’ dalam gereja Anda.
Cuplikan
Pembaruan Baptisan dalam Ibadah Pernikahan Kristiani
Ibadah dimulai dengan pendeta, mempelai, dan keluarga inti berkumpul di sekitar kolam baptisan, atau setelah prosesi pendeta dan mempelai menghampiri kolam baptisan. Setelah penjelasan singkat tentang karunia pernikahan Kristiani dan pemaparan mengapa jemaat berhimpun, dengan mengacu pada berkat Tuhan pada pernikahan, pendeta akan menuangkan air, yang dapat disaksikan dan didengar oleh jemaat, ke dalam kolam baptisan.
Pernyataan Niat
Pendeta: [Nama mempelai], beberapa tahun silam, orang tuamu membawa engkau ke tempat seperti ini dan menyerahkanmu untuk dibaptis secara Kristiani. Pada waktu itu engkau menerima tanda dan meterai kasih setia Allah dan disambut ke dalam kerajaan Allah. Allah menumpangkan tangan-Nya padamu dan memanggil engkau dalam kesatuan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus dan dengan tubuh Kristus, gereja. Sejak hari itu, engkau telah menyatakan iman dalam Yesus Kristus dan berusaha untuk melayani Dia sebagai Juru selamat dan Tuhan.
Hari ini adalah hari yang baru bagimu. Namun, mari kita melihat kembali kepada hari baptisanmu yang akan berpengaruh hebat pada hari ini. Hari itu Allah menyambut engkau ke dalam komunitas perjanjian. Hari itu engkau dibawa masuk dalam kematian dan kebangkitan Kristus, untuk mati bagi dosa setiap hari, dan bangkit setiap hari untuk hidup dalam perjanjian atas dasar kebenaran dan ketaatan atas dasar rasa syukur. Hari ini saya bertanya kepadamu, apakah engkau dengan yakin mengakui baptisanmu, apakah engkau dengan yakin mengakui imanmu dalam Yesus Kristus, dan apakah engkau bermaksud untuk meneguhkan panggilanmu sebagai anak Allah dan sebagai anggota tubuh Kristus melalui perjanjian pernikahan yang engkau buat hari ini?
Mempelai: Saya dengan yakin mengakuinya. Saya mengingat baptisan saya dan di sini dan saya berjanji untuk menghidupi baptisan saya setiap hari.
[Mempelai dapat mencelupkan jari atau tangan mereka ke dalam air dan menyentuhkannya ke kepala sendiri atau kepala pasangan. Hal ini dilakukan tanpa kata-kata. Namun, lakukan dengan penuh hikmat penggembalaan; hindari pemahaman bahwa hal ini adalah baptis ulang.]
Peneguhan dari Keluarga
[Orang tua mempelai diminta untuk berdiri.]
Pendeta: Hari ini, [nama mempelai] akan meninggalkan keluarganya masing-masing untuk memulai keluarga yang baru.
[Nama orang tua mempelai] Apakah Anda memberikan restu bagi [nama mempelai], dan apakah Anda berjanji untuk melakukan apapun yang Anda bisa untuk meneguhkan mereka dalam perjanjian pernikahan mereka?
Orang tua: Kami memberikan restu dan berjanji untuk mendukung dalam kasih.
[Orang tua mempelai dapat duduk kembali.]
Peneguhan dari Jemaat
Pendeta: Apakah jemaat yang hadir sebagai saksi akan melakukan apapun yang Anda bisa untuk meneguhkan [nama mempelai] dalam perjanjian pernikahan mereka?
Jemaat: Ya, kami akan meneguhkan mereka.
[Peneguhan dari Keluarga dan Jemaat diletakkan segera setelah Pernyataan Niat untuk meneguhkan inti dan sifat dari perjanjian tersebut.]
– John Schuurman, pendeta, Wheaton (III.) Christian Reformed Church
Catatan: Secara pribadi, saya melihat pembaruan baptisan singkat yang dimasukkan dalam liturgi pernikahan sebagai hal yang sangat bermakna, dan hal ini diterima dengan baik oleh jemaat kami. Hal ini mengingatkan jemaat yang memahami baptisan Kristiani bahwa kita terus-menerus dipanggil kembali pada hal-hal mendasar sebelum kita melanjutkan pada hal-hal lain yang membawa sukacita. Di sini, baptisan kita (hubungannya dengan kematian dan kebangkitan Kristus – bandingkan Roma 6) mendapat tempat khusus dalam ibadah pernikahan. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa baptisan sebagai tanda dan meterai hidup adalah gerbang untuk kita memulai setiap hari baru (bandingkan 2 Korintus 5:17).
Ibadah ini menghubungkan mempelai yang beriman dengan baptisan mereka, dan utamanya dengan Tuhan Yesus, mengizinkan mereka yang tidak banyak tahu tentang gereja dan baptisan Kristiani masuk ke dalam kisah dan karakter kehidupan umat Allah yang hidup sesuai kehendak Allah. Jemaat juga memperoleh kesan bahwa ritus ini membawa harapan untuk hari baru yang penuh harapan.
Kumpulan Doa untuk Ibadah Pembaruan Baptisan
Doa Pembaruan
Allah yang Mahamurah, melalui air dan Roh Kudus, Engkau menjadikan dan menegaskan bahwa kami adalah hamba-hamba-Mu dan imam-imam untuk membawa dunia kepada-Mu.
Selamatkan kami, ya Tuhan, dari jalan dosa dan maut. Basuhlah kami dari dosa dan berikan kami hidup baru. Bukalah hati kami untuk menerima anugerah dan kebenaran, dan ikatlah kami untuk melayani-Mu.
Barui kami di dalam perjanjian yang Kaubuat dengan kami dalam baptisan. Jagai kami dalam iman dan persekutuan gereja-Mu. Penuhi kami dengan kuasa Roh Kudus-Mu. Utuslah kami ke dalam pekerjaan kami tiap hari untuk menjadi saksi-saksi kasih-Mu.
Kuatkan kami untuk berjuang bagi kedamaian dan keadilan di seluruh bumi. Mampukan kami untuk melayani-Mu dengan sukacita, dan akhirnya nanti bawalah kami ke kerajaan-Mu yang kekal.
Karuniakanlah, ya Tuhan, kepada semua yang dibaptis dalam kematian Yesus Kristus, Sang Anak, hidup di dalam kuasa kebangkitan-Nya, dan menantikan Dia datang kembali dalam kemuliaan, Dia yang hidup dan berkuasa, sekarang dan selamanya. Amin.
Doa Pengakuan Dosa
Allah yang Kekal, Hakim dan Penebus kami, Engkau membawa kami selamat melewati air, tetapi kami malah ingin kembali ke tanah Mesir.
Firman-Mu meredakan angin ribut, tetapi kami bersembunyi dalam takut dan gentar.
Keadilan-Mu selalu mengalir deras seperti sungai, tetapi kami menghambat alirannya.
Engkau menyuruh kami untuk dibasuh dan menjadi sembuh, tetapi kami tertatih dan bergumul dalam rasa sakit.
Kasihanilah kami, dan basuhlah kami, Tuhan Allah. Selamatkan kami dan limpahilah kami dengan sukacita, agar kami mati terhadap dosa setiap hari dan bangkit menuju kehidupan baru dalam kebangkitan Yesus. Karuniakanlah kami rahmat-Mu agar kami dapat senantiasa memuliakan nama-Mu, di dalam Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Doa Bertanggapan
Pada mulanya, ya Allah, Roh-Mu melayang-layang di atas permukaan air, dan Engkau menciptakan segala sesuatu, yang terlihat dan yang tidak terlihat.
Kami mengucap syukur untuk karunia air yang menopang semua kehidupan.
Di zaman Nuh, Engkau menghancurkan kejahatan dalam air bah; dan dengan bahtera keselamatan-Mu, Engkau memberi permulaan yang baru.
Kami mengucap syukur untuk permulaan yang baru.
Engkau memimpin bangsa Israel melewati lautan, keluar dari perbudakan kepada kebebasan tanah perjanjian.
Kami mengucap syukur untuk karunia kebebasan dan tanah perjanjian.
Dalam air sungai Yordan, Tuhan kami dibaptis oleh Yohanes dan diurapi oleh Roh-Mu; oleh baptisan dalam kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus membebaskan kami dari dosa dan maut dan membuka jalan kepada hidup kekal.
Kami mengucap syukur untuk baptisan kami dan karunia kehidupan yang kekal.
Anak Domba Allah telah datang untuk memimpin kami kepada sumber air kehidupan.
Kami mengucap syukur untuk sungai air kehidupan, murni seperti kristal, mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Kami memberi diri untuk menjadi pelayan bagi satu sama lain, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tetapi untuk melayani yang haus dan lapar di dunia ini.
Kami membarui perjanjian baptisan kami dengan Engkau, ya Allah, berdoa memohon kekuatan untuk tetap setia dalam segala hal, untuk kemuliaan-Mu dan melayani umat pilihan-Mu. Amin.
Doa Bersama
Ya Allah, kami bersukacita dalam anugerah-Mu yang Engkau berikan dan kami terima. Kami mengucap syukur karena Engkau telah memilih kami, membasuh kami, menguatkan kami, dan menuntun kami, Engkau telah memberi kami kuasa untuk hidup sesuai dengan panggilan yang Kauberikan.
Jadikan kami air dalam dunia yang kering dan kehausan. Jadikan kami tempat yang memberi kesegaran. Biarlah kami berakar dan berdiri teguh dalam kasih-Mu, sehingga bersama dengan semua umat-Mu, kami dapat melayanimu dengan benar dan adil.
Penuhi kami dengan kepenuhan-Mu sehingga kehidupan kami berlimpah dengan kasih dan pelayanan, di dalam Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Doa Komitmen
Kita yang telah dikuburkan bersama Kristus dalam baptisan, akan dibangkitkan bersama Dia kepada kehidupan yang baru dengan berbalik dari dosa dan berbalik kepada kebenaran. Karena itu, marilah kita membarui pengakuan iman kita dan meneguhkan komitmen kita kepada Kristus dan gereja-Nya.
Apakah engkau percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi?
Kami percaya.
Apakah engkau percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita?
Kami percaya.
Apakah engkau percaya kepada Roh Kudus, kepada gereja, kepada kebangkitan, dan kepada kehidupan yang kekal?
Kami percaya.
Maukah engkau terus bertekun dalam pengajaran para rasul dan dalam persekutuan, dalam pemecahan roti dan dalam doa?
Kami mau.
Maukah engkau mendengar firman Allah dan mewartakannya?
Kami mau.
Maukah engkau giat melayani Kristus dengan melayani semua orang, mengusahakan keadilan dan kedamaian?
Kami mau.
Mari kita berdoa.
Ya Tuhan, ya Allah kami, dalam kematian dan kebangkitan Anak-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengikat kami untuk melayani-Mu. Kami tahu bahwa Engkau setia pada perjanjian yang Engkau buat dengan kami dalam baptisan–melalui air dan Roh Kudus kami dimampukan untuk mengerjakan pelayanan yang diberikan kepada kami. Maka kami meneguhkan perjanjian kami dengan Engkau, untuk menjadi umat-Mu, pelayan-Mu, di dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Amin.
Comments