JIMMY SETIAWAN
Rabu Abu adalah hari pertama dari masa Lenten yang berlangsung selama 40 hari biasa sebelum Minggu Paskah. Pada hari ini, gereja mengadakan ibadah yang menandai dimulainya masa persiapan untuk menyambut Paskah.
Ibadah Rabu Abu tidak disebutkan dalam Alkitab. Akan tetapi, spiritualitas dari ibadah Rabu Abu sangat alkitabiah. Sebenarnya, spiritualitas Rabu Abu sama dengan spiritualitas masa Lenten di mana kita merendahkan diri di hadapan Allah untuk bertobat dari dosa-dosa kita.
Dalam ibadah Rabu Abu, setiap orang percaya menerima abu bercampur minyak di dahinya yang berbentuk salib. Prosesi ini disertai dengan ucapan dari orang yang menorehkannya, “Ingatlah, kamu berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.” (Kej 3:19) Atau, “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.” (Mar 1:15).
Abu mengekspresikan kefanaan manusia (Kej 18:27; Ayb 30:19), hukuman Allah karena dosa (Ul 28:24; Why 18:19), ratapan yang mendalam (Ayb 2:12; Yeh 27:30- 31), dan kematian manusia (Ayb 17:16; 21:26; 34:15; Dan 12:2). Bila kita gabungkan, pesannya adalah bagaimana kita harus menangisi dan menyesali keadaan kita yang rapuh, berdosa, dan layak dibinasakan.
Namun, tidak berhenti di situ. Goresan berbentuk salib adalah simbol dari penebusan Allah yang sempurna dalam Kristus (Maz 130:4; Mat 26:28; Ef 1:7; Ibr 4:16; 1 Yoh 1:9). Kita menjadi milik Kristus untuk selama-lamanya (1 Kor 3:23; Gal 5:24). Walaupun kita berdosa, Allah selalu berbelas kasih dan menyediakan pengampunan-Nya bagi yang sungguh-sungguh bertobat.
Abu di dahi mengajarkan kita bahwa pertobatan sejati dimulai dari kesadaran akal budi (Rom 12:2; Ef 4:22-24). Abu yang dicampuri minyak bermakna kita didiami oleh Roh Kudus karena minyak dalam Alkitab melambangkan Roh Kudus (1 Sam 16:13; Luk 4:18; Kis 10:38). Saling menorehkan abu mengungkapkan kita saling mengaku dosa dan mengampuni satu dengan yang lainnya (Mat 6:14; Ef 4:32; Yak 5:16).
Kesimpulannya, ibadah Rabu Abu menegaskan intisari Injil, yakni kita sangat berdosa tetapi di saat yang sama, kita pun sangat dikasihi Allah.
Selamat mengikuti ibadah Rabu Abu dengan penuh penghayatan iman.
Amin!
Comments